Penulis : Nanda Rizatul Ulfa


IslamDaily.id – Gangguan kecemasan atau yang sering dikenal anxiety pastinya kerap di alami dalam situasi dan kondisi tertentu. Seseorang akan mengalami rasa gelisah, cemas, kemudian di ikuti oleh pemikiran negatif lainnya. Hal ini muncul karena tekanan yang hadir baik dari faktor internal maupun faktor eksternal seperti lingkungan atau karena ketakutan pada suatu keadaan tertentu. Meski umumnya wajar, namun saat keadaan ini mengganggu serta memberikan dampak buruk bagi kehidupan sehari-hari perlu adanya penanganan khusus. Setiap orang mengalami bentuk kecemasan yang berbeda-beda seperti, serangan panik, fobia, berkeringat dingin, hingga sesak napas. Ketika keadaan tersebut mulai serius sangat dianjurkan untuk menemui profesional. Lalu bagaimana pandangan Islam mengenai penyakit anxiety?

Anxiety dalam Pandangan Islam

Dalam Al-Qur’an memang tak ada penjelasan secara spesifik mengenai anxiety atau kecemasan, meski begitu terdapat beberapa kata yang semakna dengan kegelisahan yang di alami manusia. Seperti yang diterangkan dalam surah Al-Ma’arij ayat 19-25, yang artinya;

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya.”

Dalam ayat tersebut di jelaskan bahwa manusia diciptakan dengan memiliki keinginan yang menggebu-gebu. Sifat yang mudah berpuas diri dengan segala hal yang telah dimilikinya, serta cenderung berkeluh kesah kepada kesusahan yang menyertai di dalamnya. Selain itu  segala usaha yang tak dilakukan atas kebenaran serta tak berlandaskan karena Allah swt dirinya akan dilingkupi kegelisahan yang teramat. Meski begitu Allah Swt menjaga hambanya yang senantiasa mengerjakan sholatnya. 

Sementara dalam pembahasan lain yang di sampaikan Ustaz Adi Hidayat, dalam suatu kajian mengatakan bahwa manusia diciptakan “pertengahan” dengan hal yang wajar seperti rasa takut, khawatir, cemas, dan lain sebagainya. Hal ini merujuk pada surah Al-Baqarah ayat 143, yang artinya;

“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ”umat pertengahan” agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Kegelisahan yang terjadi apabila di arahkan ke dalam hal negatif maka akan menjadi kecemasan yang mengganggu fikiran, ini bisa jadi was-was yang berasal dari setan. 

Sifat pertengahan tadi apabila di arahkan pada negatif maka akan terbawa kepada hal yang di sebut anxiety, kegelisahan yang tidak wajar sedikit-sedikit penasaran. Sehingga yang keluar dari situ adalah pertanyaan yang tidak wajar dan fikiran tidak wajar, pada akhirnya memberikan beban kepada fikiran bukan ketenangan. Normalnya saat seseorang berfikir positif maka pikiran tidak terbenani. Keadaan mudah gelisah itu dapat dikatakan was-was dari setan.” Terangnya.

Untuk keluar dari situasi tersebut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan umat muslim antara lain, mendekatkan diri kepada Allah Swt. Perbanyak membaca al-Qur’an, sholat, dzikir, serta memohon pertolongan kepada Allah Swt.

 

Referensi:

1. Saari, C. Z. (2001). Penyakit Gelisah (Anxiety/Al-Halu') dalam Masyarakat Islam dDan

Penyelesaiannya Menurut Psiko-Spiritual Islam. Jurnal Usuluddin, 14, 1-22.

2. American Psychiatric Association. Diakses pada 2022. What Are Anxiety Disorders?

3. Pudji Rahmawati, Bimbingan Penyuluhan Islam, (Surabaya : Dakwah Digital Press,

2009)

4. Kajian Ustad Adi Hidayat pada channel Youtube Adi Hidayat Official, “Cara Mengatasi

Panic Attack, Anxiety atau Gelisah Berlebihan.” https://youtu.be/abajYksqvJI