Penulis: Rizqa Febry Ayu, M.H
Islamdaily.id- Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan yang didalamnya terdapat keutamaan, bulan ini disebut banyak terjadi peristiwa besar yang menjadi sejarah pergerakan umat Islam. Sehingga sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan amalan yang baik seperti mengerjakan puasa Sunnah dengan imbalan pahala yang berlipat ganda.
Dalil disunnahkan puasa Dzulhijjah disebutkan dalam sejumlah hadits sebagai berikut: Dari Hunaidah ibn Khalid, dari istrinya, dari istri-istri Nabi SAW, mereka berkata: “Rasulullah SAW biasa berpuasa 9 hari di bulan Dzulhijjah, berpuasa di hari Asyura, berpuasa tiga hari disetiap bulannya, puasa senin pertama dan juga hari kamis di setiap bulannya”. (HR. Abu Dawud). Menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha 1443 H umat muslim bisa mengamalkan amalan sunnah yaitu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah. Puasa sunnah Dzulhijjah bisa dilaksanakan mulai dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah. Puasa Dzulhijjah merupakan sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan. Sementara puasa Tarwiyah dikerjakan setiap tanggal 8 Dzulhijjah. Seperti yang terdapat dalam buku Menggapai Berkah di Bulan-Bulan Hijriah halaman 191, penulis Siti Zumratus Sa’dah, berikut keutamaan puasa bulan Dzulhijjah: Puasa hari pertama tanggal 1 Dzulhijjah merupakan hari dimana Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah. Maka, jika melakukan puasa Dzulhijjah di hari ini maka akan diampuni dosa-dosanya.
Puasa hari kedua tanggal 2 Dzulhijjah adalah hari Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun. Maka orang yang melaksanakan puasa Dzulhijjah di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat. Kemudian puasa hari ketiga tanggal 3 Dzulhijjah Allah mengabulkan doa Nabi Zakaria AS. Maka orang yang melakukan puasa Dzulhijjah di hari itu akan dikabulkan doanya. Sementara puasa hari keempat tanggal 4 Dzulhijjah Nabi Isa AS dilahirkan. Jika melaksanakan puasa Dzulhijjah pada hari ini maka akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Selanjutnya puasa hari kelima tanggal 5 Dzulhijjah Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya. Sehingga orang yang melaksanakan puasa Dzulhijjah di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur. Dilanjutkan puasa hari keenam tanggal 6 Dzulhijjah Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi. Sehingga bagi orang yang melaksanakan puasa Dzulhijjah di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang. Sementara puasa hari ketujuh tanggal 7 Dzulhijjah pintu neraka jahanam dikunci dan tidak akan dibuka sebelum berakhir pada 10 Dzulhijjah. Maka orang yang melaksanakan puasa Dzulhijjah di hari itu akan dihindarkan dari 30 pintu kemelaratan dan kesukaran dan dibukakan 30 pintu kemudahan untuknya. Selain itu puasa hari kedelapan tanggal 8 Dzulhijjah yakni waktu pelaksanaan puasa Tarwiyah memiliki keistimewaan yakni menghapus dosa yang dibuat tahun lalu. Sedangkan puasa hari kesembilan tanggal 9 Dzulhijjah yakni waktu pelaksanaan puasa Arafah memiliki keutamaan mendatangkan kemuliaan bagi yang menjalankannya. "Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang". (Riwayat jamaah ahli hadis kecuali Bukhori dan Turmudzi). Dan amalan yang terakhir yakni berkurban pada hari kesepuluh tanggal 10 Dzulhijjah.
Bulan Dzulhijjah sebagai salah satu bulan haram memiliki keistimewaan, salah satunya yakni pada 10 malam pertama bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi SAW bersabda,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَعْظَمُ عِنْدَ
اللَّهِ وَلَا أَحَبُّ إِلَيْهِ الْعَمَلُ فِيهِنَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ
الْعَشْرِ
“Tidak ada
hari-hari yang lebih agung dari sisi Allah
dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh
(sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
0 Comments
Posting Komentar