Penulis : Ramadhani

IslamDaily.id - Media sosial kerap di hebohkan akhir-akhir ini dengan berita mahasiswa bau badan

sehingga para dosen mengeluh. Padahal, mahasiswa yang berada dikelas rentan usianya masih

dikatakan anak remaja dan mulai dewasa. Anjuran untuk hidup bersih sangat di perhatikan dalam

islam. Kerbersihan diartikan sebagai suatu keadaan yang terjaga dari segala kotoran dan noda,

baik yang terlihat oleh mata ataupun tidak. kebersihan merupakan esensi ajaran islam, oleh

karena itu dalam islam menjaga kebrsihan harus meliputi dua aspek, pertama kebersihan lahir

yang meliputi badan, pakaian, tempat tinggal, dan lingkungan hidup.

Seluruh umat Islam diwajibkan untuk selalu menjaga kebersihan, seperti yang telah

dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Mandi dan berwudhu setiap akan melaksanakan

ibadah menjadi salah satu cara umat Islam dalam menjaga kebersihan diri. Dalam sebuah hadis

dijelaskan Allah SWT menyukai kebersihan dan memerintahkan seluruh umat-Nya agar selalu

menjaga kebersihan diri. Seperti wajib berwudhu sebelum shalat, mandi wajib (setelah haid,

nifas, berhubungan badan), membersihkan tempat ibadah, membersihkan tempat tidur ketika

hendak tidur, bersuci setelah buang air besar dan kecil dan sebagainya. Hal ini dijelaskan dalam

hadis yang berbunyi :

عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ

يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ


Artinya: Dari Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-

hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai

kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-

tempatmu", (HR Tirmizi). Kemudian dijelaskan juga dalam Q.S At-Taubah ayat 108 firman

Allah SWT:

لا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ

يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (١٠٨)


Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguh- nya

mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut

kamu sholat di dalamnya. di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan

diri. dan Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.

Pada awal ayat ini dijelaskan tentang larangan mengerjakan shalat dalam masjid yang

dibangun oleh orang munafik untuk selama-lamanya. Dalam tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa

ada yang memahami kata لا تَقُمْ (la taqum) dengan arti jangan shalat, ada juga yang memehaminya

dalam arti “tidak berdiri dan tidak ada ditempat itu sama sekali”. Karna itu menurut Al-Qurtubi

rasulullah tidak pernah lagi melewati jalan dimana lokasi masjid Dhirar itu dibangun, bahkan

Rasulullah memerintahkan tempat itu sebagai tempat pembuangan sampah. Namun yang menjadi

titik terpenting dalam ayat ini pada kata وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (dan sesungguhnya allah menyukai

orang-orang yang bersih), mayoritas pakar tafsir memehami maksud dari ayat ini yaitu

menyucikan diri dari segala kotoran dan najis. Ar-razi memehaminya dalam arti kesucian dari

dosa dan pelanggaran. Hal ini menurutnya karna hnya kebersihan diri dari dosa yang dapat

mengantar menuju kedekatan diri kepada Allah SWT. Begitu penting kebersihan pada diri

seseorang karna dengan menjaga kebersihan maka secara langsung kita telah menjaga keimanan

untuk terhindar dari kekufuran karna lawan dari kekufuran adalah kesucian batin, dan kata yang

menyucikan diri sebaiknya dipahami dalam dua arti yaitu kesucian lahir dan batin.


Ditulis oleh Ramadhani, Mahasiswa Ilmu Al-Quran dan Tafsir IAIN Langsa.